Rongga

Dendam Dari Neraka Ke Tujuh

dendam-dari-neraka-ke-tujuh

Seni merupakan manefestasi dari ungkapan yang terdalam dari rasa yang yang yang tertuang dalam media  kreativitas dari sang kreatornya, untuk mengungkapkan gagasan atau ide dari pengalaman batin yang dikemas dengan nilai-nilai estetika. Ungkapan ini sebagai  pembuka dari tinjauan ataupun uraian dari karya yang satu ini.

Karya lukisan ini berjudul: "Dendam Dari Neraka Ke Tujuh" yang akan kita bahas dalam kesempatan kali ini. Karya ini tergolong dalam kategori  karya  tiga dimensional bila kita lihat dan amati dari segi bentuknya yang mendekati jenis karya  instalasi, walaupun masih dalam wilayah karya seni lukis yang pemajangannya masih dengan pola dengan cara digantungkan pada dinding tembok atau sebuah dinding. Mengenai  data selengkapnya dari karya ini adalah sebagai berikut.

Judul    : Dendam Dari Neraka Ke Tujuh
Ukuran : 222cm x 90cm
Bahan  : Mixed Media
Tahun   : 2001

Sumber dari gagasan terciptanya karya yang agak menyeramkan ini berangngkat dari ungkapan rasa yang sarat rasa dendam yang pasti sangatlah menggganggu atau bersifat  negatif, dan alangkah baiknya bila bisa dimunculkan dalam bentuk yang lebih positif dan berguna dalam  bentuk  karya seni. Karena saya berkeyakinan seni bukan penyebab suatu masalah, tetapi seni itu hadir sebagai  bentuk solusi dari masalah.

Apa saja bahan-bahan dari karya ini?
Ya seperti biiasa bahan-bahan yang saya gunakan pada karya lukisan ini hampir sama dengan karya-karya llain yang telah kita bahas pada halaman sebelumnya. Bahan atau material yang dipakai tetap mengacu pada pemaanfaatan benda atau barang bekas yang sudah tak terpakai kita kemas menjadi barang yang mempunyai status nilai baru, yaitu menjadi sebuah bentuk karya seni lukis. Seperti yang terlihat pada foto, pada bagian-bagian karya ini bisa kita meraba sepintas bahan atau material yang digunakan. Seperti papan kayu, kain kanvas, tali tambang, bekas dari suku cadang kendaran yang tak terpakai dan lain-lain.

Bagimana prosesnya?
Jadi pada awal kita merangkai semua elemen benda-benda yang sudah ada, dengan cara di paku ataupun dengan cara dibor dikasih baut biar lebih kuat menempel, ada juga dengan cara dilem. Tekstur dari campuran lem dengan serbuk kayu dan tekstur dari campuran lem dengan kertas dipakai untuk membentuk karakter permukaan karya, juga untuk menciptakan elemen seperti kuku,mata juga bentuk detail dari wujud objek. Setelah terbentuk barulah tahap pengecatan  dasar yaitu dengan warna putih pada bagian unsur yang mau kita terapkan warna.

Proses yang berikutnya baru pada sesi pewarnaan pada bagian-bagian objek lukisan biar semua benda atau unsur pendukung biasa selaras, dengan catatan saya tidak menghilangkan beberapa karakter asli dari bahan-bahan tersebut, seperti warna dari logam dan juga warana cata bawaannya. Kenapa seperti itu?... jawabannya: kita melukis menggunakan barang-barang bekas artinya bukan melukisi barang-barang bekas tersebut, sayang sekali apabila karakter aslinya hilang, jadi rugi dong kita menggunaan bahan pilihan dengan karakter khas dan istimewa dari masing-masing benda itu dihilangin, karena saya berpendapat kesuksesan dalam melukis dengan banyak karakter bahan atau disebut tehknik kolase yaitu di mana kita bisa dengan cerdas mengkombinasikan atau memadukan unsur yang berbeda dalam sebuah karya. Sebab semua-bahan dengan unsur yang majemuk akan berbicara banyak tentang jalan panjang tentang pencarian kita hingga bermuara pada kelahiran dari sebuah karya seni.

Untuk akhir dari uraian karya lukisan "Dendam Dari Neraka Ke Tujuh" ini saya berkesimpulan energi negatif bisa bisa kita ubah sepenuhnya  menjadi energi yang positif dengan cara menuangkannya ke media seni. Nah dengan demikian  cukup sampai di sini dulu ulasan karya dari blog Wayan Danu yang tentu akan hadir dalam memaparkan setiap karya yang menjadi koleksi dari blog ini, sampai ketemu pada karya yang  berikutnya, terima kasih atas kunjungannya  dan selamat berkarya.

Related Posts

Wayan Danu Admin dalam kesehariannya sebagai seorang pekerja seni dan meluangkan waktu sedikit untuk belajar menulis.

Belum ada Komentar untuk "Dendam Dari Neraka Ke Tujuh"

Posting Komentar