Rongga

Go To The Battlefield

go-to-the-battlefield
Berjumpa lagi di sini di blog Wayan Danu dalam membahas proses kreativitas seni lukis pada setiap karya yang menjadi penghuni blog ini. Kali tiba pada giliran karya dengan tampilan  kedaraan tempur yaitu sebuah truk militer. Dimana karya jenis ini saya kelompokan pada kategori tiga dimensional, tersematlah sebuah judul dengan bahasa inggris yaitu, "Go To The Battlefield" adalah sebuah karya mirip dengan sebuah replika dari kendaran angkut untuk militer dengan menarik senjata meriam yang akan menuju ke medan pertempuran.

Yang melatar belakangi ide atas karya ini adalah ketertarikan dan kekaguman saya mengamati lewat foto juga dalam video tentang berita alutsista dari dunia milter yang sering saya baca dari beberapa situs-situs yang senang saya ikuti lewat  internet. mungkin secara tak langsung ide dari karya ini mencuat muncul tatkala sedang mengamati papan kayu ukuran kecil tergeletak diantara onggokan kayu bakar di samping dapur. Maka ide tersebut langsung saja mmenjalani eksekusinya mungpung sedang segar-segarnya he he he.

Karya Jenis apa ini?
Pertanyaan pasti muncul tata kala berhadapan langsung dengan karya yang mirip mainan dengan roda-roda yang bisa kita putar layaknya mainan. kalau kita memandang dari pakem-pakem seni rupa tentunya bentuk karya ini bisa membingungkan kita, terutama  pada jenis pada sisi mana dia berada dalam pembagian pada seni rupa sebagai induknya. Terus terang saya sendiripun masih ambigu dalam menempatkannya dalam hal ini. Karena keterbatasan saya pada teori seni lagi pula bukan pada wilayah saya untuk itu, kebetulan seni lukis sebagai dasar pijakan yang merupakan profesional yang saya geluti, maka karya di atas adalah  karya seni lukis, dengan data-data tertuang di bawah ini sebagai berikut.

Judul    : Go To The Battlefield 
Ukuran : 88cm x 24cm 
Bahan   : Mixed Media 
Tahun  : 2015

Apa saja bahan dari karya ini?
Mengenai bahan yang menjadi dasar terciptanya karya berupa, Papan kayu sebagi dasar karya, bekas suku cadang kendaran, engsel pintu dan bahan lainnya untuk membentuk setiap detail-detail dari bagian karya yang satu ini.

Terus bagaimana prosesnya?
Papan kayu yang didapat kita potong menyerupai badan kendaraan truck militer, di bentuk bagian-bagian yang ada pada kendaraan truck,seperti badan dan kepala depannya, sasis dan roda-rodanya. Pada bagian senjata meriam dibuat denga engsel pintu gudang dengan dikombinasikan dengan beberapa elemen dari bagian bekas kendaran yang terbuat dari besi, kita sususun hingga menyerupai senjata meriam yang memlliki roda yang nantinya dirangkai atau sambungkan dengan dengan badan truck, hingga terlihat seperti ditarik atau digandeng sama truck militer, seperti yang dapat lihat pada penampilan karya lukisan "GoTo The Battlefield" di atas. Dan dibawah ini saya mencoba menghadirkan tampilan karya ini saat dalam proses, mari kita lihat dan amati lebih dekat bersama sama.

proses-dalam-penciptaan-karya.-1
Gambar1: proses dalam penciptaan bagian truk.
Pada gambar di atas terlihat semua bagian pada truck sudah ada,  tinggal merakit bagian roda-roda yang secara khusus dikerjakan secara terpisah. Bagaimana apakah sobat bisa mengidentifikasi bahan-bahan pada gambar ini? Setelah natinya drasa sudah klop baru meningkat pada teknik pengecatan secara keseluruhan, diawali  dengan cat dasar untuk dasar cat utamanya nanti. maka tahap berikutnya kita tnggal memberi cat pada bagian-bagian tertentu sesuai dengan gambaran pada truk militer yang sesungguhnya.

proses-dalam-penciptaan-karya.-2
Gambar:2 proses pembuatan roda-roda truk
Nah gambar yang di atas ini tentang bagaimana tahap proses pembuatannya, terbuat dari kayu dihaluskan menyerupai bentuk bundaran layaknya bentuk ban.Tahap selanjutnya kita akan memberi tekstur pada bagian-bagiannya, dilanjut dengan pengecatan dasar sebelum tahap pewarnaan pada akhir pengerjaannya. Dan setelah semua bagian-bagiannya sudah selesai baru kita memasuki tahap perakitan dan penyesuaian detail demi detailnya, setelah semua elemen pendukung sudah disatukan, maka hasil dari tahap akhir bisa kita lihat pada pada karya "Go To The Battlefield" ini.
Ide tanpa ditopang skill yang memadai ibarat mimpi yang tak pernah jadi kenyataan, Skill tanpa didukung daya pemikiran laksana buta tanpa tahu arah untuk digapai
Sangat jelas di sini, kelahiran dari sebuah karya terkadang tidak serta merta hanya cukup berdasarkan ide/gagasan saja, tapi harus pula di imbangi dengan kesabaran ataupun ketekunan dalam mengeksekusi sebuah pemikiran dalam wujud karya seni.
Setelah berpanjang lebar saya uraikan tentang penciptan karya di atas,maka saya akhiri tulisan ini sekiranya bisa bisa membantu, walupun banyak terdapat kekurangan dalam hal ini. Sampai jumpa dan terima kasih.... selamat berkarya

Related Posts

Wayan Danu Admin dalam kesehariannya sebagai seorang pekerja seni dan meluangkan waktu sedikit untuk belajar menulis.

Belum ada Komentar untuk "Go To The Battlefield "

Posting Komentar